Sunday, November 20, 2016

Hubungan Psikologi Dengan Seni

  Psikologi adalah ilmu fisik atau ilmu jiwa.Psikologi membahas tentang jiwa sedangkan seni adalah hasil perilaku dari jiwa tersebut.Psikologi memiliki beberapa macam seperti psikologi pendidikan, psikologi dewasa,psikologi belajar ,psikologi anak, psikologi remaja, psikologi perkembangan dan lain lain.
               Kondisi psikologis untuk belajar memahami peran aspek psikologi dalam proses penciptaan karya seni, serta membuka kreativitas pribadi ,dan belajar mempresentasikan karya pribadi secara lebih ekspresif dan produktif serta didasari konsep estetis.
               Seni dapat dipakai seba­gai terapi bagi penderita gangguan kejiwaan. Peng­gunaan seni dalam psikoter­api merupakan salah satu titik temu psikologi dengan seni.Karena kerasnya kehidupan saat ini maka banyak bentuk gangguan jiwa seperti depresi,stress,kehilangan makna hidup dan sebagainya.Adanya masalah - masalah seperti itu maka seni dimanfaatkan sebagai media untuk penyembuhan melalui karya,disisi lain mendorong lahirnya terapi seni.
            Hubungan antara psikologi dan seni telah memunculkan sebuah disiplin yang disebut psikologi seni (psychology of art). Disiplin ini membahas konsep-konsep psikologi yang bisa diterapkan dalam kesenian, jadi merupakan sebentuk ilmu terapan (applied science) dari psikologi terhadap bidang seni.Terapi seni secara harafiah dapat diartikan sebagai penggabungan dua buah disiplin ilmu, yaitu antara ilmu seni dan psikologi. Dengan demikian, istilah terapi seni, yang secara verbal terdiri dari kata Terapi dan Seni, secara nyata menggabungkan dua jenis disiplin ilmu, yaitu Seni (Art) dan Psikologi
Psikologi seni memberikan penjelasan dan pemahaman tentang  fenomena kreativitas , proses mental artis , serta proses berpikir perseptor. Seni adalah jelas sebuah proses kreatif dan dengan demikian proses psikologis yang mendalam.

Sumber : http://irmadwinoviani.blogspot.co.id/2015/02/psikologi-seni.html

Psikologi Tentang Cinta


Reaksi Otak Anda terhadap Cinta


Cinta. Menarik dan kompleks. Kita menghabiskan hidup kita untuk itu, dan berbicara tentang hal itu. Maknanya dirasakan begitu besar dalam hidup kita dan menjadi misteri yang indah yang sulit untuk dijelaskan.
Meskipun penyair dan penulis banyak menulis kata-kata indah tentang cinta, terkadang kita masih membutuhkan pengertian lebih untuk bisa memahami apa itu cinta. Berikut beberapa psikologi tentang cinta.
Selama Anda dalam cinta, romansa mampu memberikan pengalaman terhadap pria dan wanita. Bukan hanya masalah mengungkapkan Anda jatuh cinta tetapi bagaimana Anda bisa jatuh cinta.
Elizabeth Kane, seorang psikologi klinis di South University mengatakan, "Langkah pertama dalam proses jatuh cinta adalah daya tarik awal. Ini momen yang kuat ketika kita bertemu orang lain dan merasa berenergi dan segera menyadari hati kita berdebar-debar."
Menurut psikolog berlisensi Dr Rachel Needle, zat kimia tertentu seperti oksitosin, phenethylamine, dan dopamin, telah ditemukan untuk memainkan peran dalam pengalaman manusia dan perilaku yang berkaitan dengan cinta. Mereka berfungsi mirip dengan amfetamin, membuat kita waspada, bersemangat, dan ingin untuk obligasi.
"Jatuh cinta dikaitkan dengan peningkatan energi, penyempitan fokus mental, telapak tangan berkeringat kadang-kadang, pusing, jantung berdebar, dan banyak perasaan positif," kata Needle, seorang profesor dan koordinator Pengalaman Klinis di Universitas South, West Palm Beach. Dalam bukunya, The Brain in Love: 12 Pelajaran untuk Meningkatkan Kehidupan Cinta Anda, Dr Daniel G. Amin mengatakan bahwa emosi cinta dapat menjadi motivasi dari sistem reward otak.
Seseorang yang baru jatuh cinta melihat dunia melalui lensa cinta dan hampir semua ditoleransi serta dianggap menyenangkan," kata Kane, yang juga seorang terapis perkawinan dan keluarga.
Menurut teori segitiga cinta yang dikembangkan oleh psikolog Robert Sternberg, ketiga komponen cinta adalah keintiman, gairah, dan komitmen. Keintiman meliputi perasaan keterikatan, kedekatan, keterhubungan, dan bondedness. Gairah meliputi drive yang terhubung ke kedua limerance dan daya tarik seksual. Komitmen meliputi, dalam jangka pendek, keputusan untuk tetap dengan yang lain, dan dalam jangka panjang, prestasi dan rencana bersama yang dibuat dengan orang lain.

Dokter Cinta
Memahami psikologi di balik jatuh cinta juga dapat membantu terapis mengobati orang berurusan dengan patah hati. Bukan doketer cinta dalam makna negatif tetapi lebih pada terapis yang memahami makna bahwa cinta dalam kehidupan seseorang dan efek traumatis dari tak terduga sebuah hubungan. Dengan memahaminya maka mereka dapat mengatasi kemampuan klien mereka untuk melanjutkan dan memperkuat ketahanan mereka. Tanpa perlu ada keretakan dalam hubungan.
Kane mengatakan,"Ketika kita memahami bagaimana kita jatuh cinta, kita dapat terhubung ke kesulitan dalam bergerak maju kita patah hati atau kecewa karna romansa tidak berjalan dengan baik. "
"Seorang terapis yang baikdapat membantu dalam mendukung klien untuk memahami dan belajar dari masa lalu," ujar Needle. Sehingga terapis perkawinan atau dokter cinta atau istilah lainnya yang berhubungan dapat membantu seseorang yang patah hati untuk memberikan kelegaan dalam diri seseorang yang hancur akibat romansa yang tidak berjalan seindah awalnya.

Pertahanan Cinta
Hubungan yang sehat membutuhkan komunikasi yang teratur. Jika kita mampu belajar dari kekecewaan sebelumnya, tentu seharusnya kita harus lebih bisa memperbaiki dan menjaga ketahanan cinta.
"Komunikasi dengan pasangan Anda setiap hari adalah penting untuk terus menghubungkan pada tingkat emosional," kata Needle. "Juga, mengingatkan diri sendiri mengapa Anda jatuh cinta dengan orang ini."
Orang bisa membiarkan pasangan mereka tahu betapa mereka mencintai mereka dengan hal-hal kecil yang mereka lakukan setiap hari. Untuk menjadi romantis adalah untuk membuat pilihan untuk bangun setiap hari dan bertanya pada diri sendiri apa yang dapat Anda lakukan hari ini untuk membiarkan kekasih Anda tahu bahwa Anda mencintainya.

Sumber : http://www.wacoal.co.id/blog/2013/12/psikologi-tentang-cinta

Tiga Cara Melepaskan Emosi Negatif dari Dalam Diri

Di tengah keramaian atau hiruk pikuk masyarakat modern, sangat mudah untuk terjebak dengan semua pengalaman negatif yang kita temui. Mulai dari bertemu teman yang mengatakan kata-kata kasar, bos yang gemar mencela, dan lain sebagainya. Pada saat-saat seperti ini, sangat mudah untuk membiarkan kemarahan, rasa frustasi, dan perasaan negatif muncul. 

Namun di sisi lain, secara tidak sadar kita juga menumbuhkan kebiasaan membenci orang lain, mengeluh, dan menjadikan rasa marah sebagai pelampiasan. Padahal, membiarkan emosi negatif datang dan semakin memburuk akan memberikan dampak merugikan di masa kini maupun masa depan. Berikut adalah empat
 cara melepaskan emosi negatif dari dalam diri.
1. Amati hati nurani
Dalam situasi stres, suara di kepala akan terasa lebih keras dan kencang. Akibatnya, kita jadi mudah mengeluh, serta merasakan ada kemarahan dan kebencian di kepala kita.  Di sini, kita hanya harus melakukan satu hal sederhana. Amati suara-suara, gambar, maupun gerakan yang terbayang di kepala kita, namun dari perspektif orang ketiga. Perhatikan seolah-olah ego benar-benar tepisah dari kita. Dengan melihatnya, kita akan memutuskan hubungan dari itu, pada akhirnya gambaran negatif pun akan ikut berhenti.
2. Perhatikan emosi
Setelah gambaran itu dihentikan, kita akan menyadari, meski tidak ada suara, gambar, atau gerakan yang bermain di pikiran, kita masih merasakan ada emosi negatif. Sekarang, saatnya untuk mengamati emosi kita. Amati saja, namun jangan pernah sekalipun menghakimi. Tutup mata dan luangkan waktu untuk melihat emosi negatif dari sudut pandang orang ketiga.
Kita mungkin akan merasakan ketegangan yang muncul dari dalam diri. Namun, perhatikanlah bagaimana semua ketegangan itu berusaha menarik kita kembali ke siklus pikiran negatif. Lihatlah semua itu, dan kita akan menyadari bahwa hal negatif tidak benar-benar menjadi bagian dari diri kita.
3. Ambil kendali
Ketika kita mengamati ego, kita menyadari, meskipun pikiran kita tenang, perasaan negatif masih ada. Pada saat itu, beralihlah untuk mengamati emosi kita. Jika kita mengamati emosi kita dan mulai melihat ada gambaran negatif di kepala kita lagi, maka beralihlah lagi.
Dengan mengalihkan fokus kepada dua hal yang berbeda, kita belajar memegang kendali dan menangkal perasaan negatif sampai kita benar-benar merasa damai. Semakin kita berlatih, bukan hanya menyingkirkan perasaan negatif di masa sekarang, tetapi juga membiasakan kita untuk mengatur serta melepaskan emosi di masa depan, sehingga kita bsia menjalani kehidupan yang bebas stres dan damai.
Kuncinya, adalah mengamati tanpa menilai. Dengan mengetahui dan memahami tiga tahapan tersebut, kia mampu menemukan cara melepaskan emosi negatif dari dalam diri secara sehat dan tidak merugikan orang lain. (Pickthebrain)

Sumber : http://intisari-online.com/Ask-The-Expert/Ex-Psychology/Tiga-Cara-Melepaskan-Emosi-Negatif-Dari-Dalam-Diri

Warna-Warna Yang Dapat Menyegarkan Otak

Sejarah warna mulai ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Sir Isaac Newton sekitar tahun 1966 ketika beliau secara tidak sengaja menemukan setitik cahaya putih yang dipantulkan dari prisma, lalu dia memisahkan cahaya warna-warni yang terlihat dan Newton akhirnya menemukan bahwa warna mempunyai panjang gelombang yang tidak bisa dipisahkan terhadap warna-warna lainnya. Hal ini terbukti dari perpaduan satu warna dengan warna lain sehingga menghasilkan warna berbeda. Perpaduan warna ini disebut dengan istilah metamer. Tetapi beberapa warna seperti kuning dan ungu adalah kombinasi sulit untuk dicampur, maka dari itu warna ini hanya akan dihasilkan melalui warna putih saja. Perpaduan warna ini dikenal dengan istilah perpaduan warna atau pelengkap.

Warna-Warna Yang Dapat Menyegarkan Otak

Di sekeliling anda terdapat beragam warna dan masing-masing warna berdampak beda terhadap psikologis manusia. Warna merupakan bagian sinar yang terpantul dari suatu pigmen pada permukaan benda-benda yang terkena sinar tersebut. Warna dari suatu benda dapat diukur melalui tingkat kecerahan yang dipengaruhi oleh warna hitam dan putih. Di dunia ini terdapat 7 juta warna dan mata manusia yang normal mampu menangkap semua warna tersebut dan menyadari keberadaan serta pengaruhnya buat kesehatan otak manusia. Berikut di bawah ini diberikan beberapa macam warna yang bisa membantu anda dalam menyegarkan sistem kerja otak :

1. Warna hijau. Warna hijau merupakan warna yang mengandung arti kemurnian, dapat menstabilkan keadaan dan keharmonisan di dalam pergaulan. Warna hijau sangat menyejukkan saraf kepala manusia karena warna ini tidak bersifat terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang, bisa memberikan efek tenang dan kesembuhan. Hijau digunakan untuk melambangkan kehidupan alam, kesehatan dan cinta atau kecemburuan. Warna ini dimanfaatkan untuk dekorasi-dekorasi kantor karena mampu memberikan kesan rileks dan bersahabat. Orang-orang yang sering melihat pemandangan berwarna hijau biasanya memiliki sifat rileks dan jarang mempunyai keluhan sakit kepala dan sakit perut. Oleh karenanya, gunakan warna hijau buat ruangan kamar atau ruang tidur anda agar bisa memberikan aura ketenangan sehingga otak menjadi lebih rileks sepulang bekerja atau dari sekolah.

2. Kuning. Efek kuning dalam kehidupan sehari-hari mampu memberikan dampak positif pada pikiran seseorang, memberi kesan percaya diri, dan memberi dampak positif terhadap suatu harapan. Warna cerah ini bisa memicu otak supaya lebih waspada terhadap lingkungan di sekitar anda. Warna kuning dapat menarik perhatian, karena warna ini bersifat lebih terang dari warna yang lainnya. Warna kuning sangat atraktif, hiperaktif dan selalu memberi kesan sportif. Warna kuning mampu menstimulan konsentrasi, biasanya terhadap orang-orang yang mempunyai kepribadian tenang namun tetap waspada. Untuk penyuka warna ini, pada umumnya mempunyai sifat riang dan hangat. Tetapi kekurangan dari warna ini adalah membuat mata cepat lelah, karena terlalu banyak mendapat pantulan dari cahaya. Oleh karenanya jangan dipakai di ruang baca atau ruang tidur, paling cocok diaplikasikan pada ruang keluarga.

3. Biru. Warna biru menyimbulkan rasa percaya diri, konsisten, tegas dan konsentrasi. Namun warna ini juga mempunyai dampak negatif yaitu orang yang suka warna ini adalah kurang memiliki sifat supel di dalam bergaul, sering menimbulkan perasaan menjaga jarak dengan lingkungan di sekitarnya, tidak memiliki ambisi tinggi, dan biru memicu timbulnya rasa keragu-raguan, acuh tak acuh dan menimbulkan perasaan sedih. Oleh karenanya perlu dikombinasikan dengan warna-warna lain seperti biru langit sore sehingga akan memberikan kesan lebih dewasa dalam mengambil tindakan dan keputusan penting, mampu memberikan efek yang menenangkan, memberi kesan lebih konservatif dan serius. Biru didominan atau disukai oleh kaum pria karena memberikan ketenangan dalam bertindak dan memberi perasaan tenang terhadap orang yang memilih warna ini sebagai salah satu warna kesukaan mereka. Hasil penelitian psikologi membuktikan bahwa dalam kantor yang penuh dengan nuansa warna biru akan mempengaruhi para karyawan mereka menjadi lebih mudah buat berkonsentrasi dan menimbulkan keadaan yang tenang terhadap situasi kantor dalam kondisi tersulit sekali pun.

Demikianlah tiga uraian singkat tentang pengaruh warna terhadap kesegaran otak manusia, warna mampu mempengaruhi kinerja karyawan pada dunia kerja, pada kehidupan sehari-hari dan dunia sekolah serta warna berpengaruh kepada psikologis seseorang. Dari warna, anda bisa mendapatkan rasa sedih, senang, gembira, dan lain-lainnya. Warna dapat merangsang kerja otak manusia menjadi cepat dan sehat, maka dari itu warna tembok, meja dan lantai yang terpasang di dunia perkantoran atau rumah pribadi adalah sering memakai warna yang terang sehingga menghasilkan lingkungan kerja dan tempat tinggal yang nyaman.

sumber : https://berburusehat.blogspot.co.id/2016/03/warna-warna-yang-dapat-menyegarkan-otak.html